MUARABUNGO,BUNGOPOST.COM –
Dalam rangka kegiatan pembinaan Penyuluhan dan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, personil Binmas Karhutla Polres Bungo Aipda Wandra dan rombongan berkunjung ke PT Sari Aditya Loka 2 dengan sandi “Operasi Bina Karuna Siginjai”.
Pada kunjungan tersebut disambut baik oleh Asisten SHE (Safety Health Environment) PT Sari Aditya Loka 2 Jhon A. Sinaga, Senin, 26/06/2023.
Asisten SHE PT.SAL 2 Jhon A. Sinaga menyampaikan dalam kunjungan Binmas Polres Bungo ini melakukan pengecekan sarana dan prasarana Pemadaman Kebakaran, pengecekan embung (sumber air) dan dilanjutkan dengan simulasi kebakaran.
“Simulasi kebakaran ini dilakukan oleh Tim Keadaan Tanggap Darurat (TKTD) kebakaran PT SAL 2. Dari hasil simulasi disimpulkan semua sarana Pemadaman Kebakaran PT SAL 2 berfungsi dengan baik, ucapnya.”
Aipda Wandra yang mewakili Binmas Karhutla Polres Bungo memberi masukan untuk penambahan sarana dan prasarana yang sudah ada seperti penambahan Pompa Mobile, penambahan selang 1,5 inch untuk jangkauan bisa mencapai 150 Meter.
Dan juga memberi himbuan kepada warga lainnya tentang Karhutla dan dampak yang ditimbulkan dari karhutla.
“Kebanyakan warga masyarakat tidak mengetahui dampak dari karhutla atau yang sering disebut kebakaran hutan dan lahan serta ancaman sesuai Dengan UU RI nomor 41 tahun 1999 pasal 78 tentang kehutanan, barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) atau Pasal 50 ayat (2), diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Dan juga UU RI nomor 39 tahun 2014 pasal 108 tentang perkebunan, Setiap pelaku usaha perkebunan yang membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara membakar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 10 .000.0 00.000,00 (sepuluh miliar rupiah),” sebutnya.
“kami dari Polres Bungo menghimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, tutup Aipda Wandra.” (red)