google.com, pub-1718669150125239, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Menu

Mode Gelap
KPU Bungo Menggelar Pleno Rekapitulasi Suara dan Penetapan Hasil PSU Pasca Putusan MK PSU di 21 TPS pada Pilkada Bungo, Pasangan Dedy-Dayat Ungguli Jumiwan Aguza-Maidani Besok PSU Pilkada Bungo Digelar, 1 TPS Dijaga 22 Personel dan Dipasang Camera CCTV Kapolres Bungo Wanti-wanti Pemilik, Pemain, Pemodal, Pengepul dan yang Membekengi PETI. Penindakan Menunggu Tanggal Main Jalan Nasional di Bungo Jambi-Sumbar Amblas, Akibatnya Jalan Lintas Sumatera Putus Total

BUNGO · 19 Jul 2022 12:37 WIB ·

Polres Bungo Ajak Seluruh Stakeholder Cegah Kenakalan dan Perilaku Menyimpang Pada Remaja


 Polres Bungo Ajak Seluruh Stakeholder Cegah Kenakalan dan Perilaku Menyimpang Pada Remaja Perbesar

MUARABUNGO,BUNGOPOST.COM- Kepolisian Resor Bungo akan melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika bagi masyarakat Kabupaten Bungo.

Dalam hal ini remaja menjadi pokok utama sosialisasi pencegahan kenakalan dan perilaku menyimpang.

Dengan tujuan terbentuknya generasi muda yang tangguh, cerdas, dan taat aturan hukum yang berlaku sehinga mereka bisa menjadi generasi penerus.

Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram, S.H., S.I.K., M.I.K saat apel pagi dihadapan seluruh personil mengajak seluruh jajarannya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perilaku menyimpang dan kenakalan pada remaja, selasa (19/07/22).

Kapolres mengatakan remaja adalah masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju ke dewasa. Masa remaja disebut masa yang paling rawan dihadapi individu sebagai anak.

Dari yang tadinya anak-anak mereka mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis dengan beberapa perubahan, orang tua yang memiliki anak tentu akan menghadapi hal ini dikala membesarkan anak mereka, sebut kapolres.”

“Anak yang beranjak remaja akan mengalami perubahan sesuai dengan pertumbuhan moral seorang anak.
Pada masa itu terdapat kecenderungan orang tua maupun orang terdekat menjadi berkurang karena menilai anak sudah lebih dewasa dan sudah mulai dapat membedakan yang baik dan buruk, pemahaman ini tepat, namun sedikit keliru.”

“Penelitian menunjukkan bahwa anak remaja cenderung lebih berpotensi melakukan kejahatan atau penyimpangan, hal ini disebabkan karena anak remaja tidak mengetahui masa depannya sehingga menilai tidak ada yang perlu dipertaruhkan dan cenderung merasa lebih bebas melakukan sesuatu.

“Berbeda dengan para orang tua dari remaja ini yang sudah memiliki penghasilan, pekerjaan dan tentunya kedudukan pada lingkungannya, untuk melakukan sesuatu yang menyimpang banyak sekali resiko yang dipertaruhkan, karena dapat merusak semua yang telah dimiliki sang orang tua, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan mata pencarian, dipandang rendah oleh lingkungan dan lain sebagainya.

“hal ini akan mengakibatkan orang tua atau orang dewasa akan lebih rendah potensinya melakukan penyimpangan atau bahkan kejahatan.

“Karena masa remaja merupakan masa yang paling rawan bagi sang anak, hal ini diakibatkan karena adanya kecenderunan pengurangan tingkat pengawasan orang tua dan juga karena terjadi peningkatan cakupan lingkup pergaulan, dimana semakin luas lingkup pergaulan anak, semakin sulit orang tua sang anak untuk bisa mengawasi, dengan demikian semakin besar potensi sang anak akan berteman dengan anak lain yang sudah menyimpang, bila hal itu terjadi, anak besar kemungkinannya untuk ikut menyimpang, karena jika tidak melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh anak yang menyimpang, sang anak akan dijauhi dan mengakibatkan akan merasa dikucilkan, semua manusia membutuhkan penerimaan, pada anak remaja tingkat ketakutan untuk ditolak sangat tinggi.

“Pada saat anak bergaul dengan anak lain yang menyimpang akan terjadi pergeseran pandangan hidup, hal ini berkorelasi dengan kebutuhan aktualisasi diri sang anak, pada anak yang menyimpang, ukuran hebat adalah melakukan balap liar, pencurian, pengerusakan, tawuran, seks bebas, mabuk-mabukan, teler atau bahkan mengkonsumsi narkoba.

“Semakin menyimpang perbuatan sang anak, akan semakin diakui oleh teman-temannya yang menyimpang. Khusus untuk narkotika, pada umumnya seseorang menjadi pengguna narkotika karena diberi oleh dari temannya dan sebagian kecil oleh kekasihnya, rasa sungkan untuk menolak karena akan membuat hubungan pertemanan atau kekasih menjadi rusak adalah penyebab utama seseorang mengkonsumsi narkotika”. Ujar Kapolres

“Apabila anak telah terbiasa melakukan penyimpangan, rasa bersalah dalam melakukan perbuatan tersebut menjadi hilang, dan pada akhirnya di masa dewasanya nanti sang anak ini berpotensi besar menjadi seorang kriminal, sehingga peran orang tua dalam mencegah penyimpangan pada anak menjadi sangat penting dalam mengendalikan tingkat kejahatan di sebuah daerah.

“Tingginya penyimpangan atau kejahatan disebuah daerah, pada dasarnya menggambarkan tinggi rendahnya tingkat kepedulian orang tua terhadap anak yang mulai beranjak remaja. Guna menurunkan tingkat kejahatan dimasa mendatang dan memastikan semua anak di Kabupaten Bungo memiliki masa depan yang cerah, Kapolres menilai perlu untuk menyebarluaskan pengetahuan terkait penyebab terjadi penyimpangan pada anak, dan mendorong semua orang tua untuk berupaya agar anaknya tidak menyimpang.

Kapolres juga menambahkan bahwa rendahnya pengawasan orang tua terhadap anak banyak disebabkan karena kesibukan orang tua dalam mencari nafkah.

Guna membantu orang tua mengawasi pergaulan, Kapolres akan mengajak para seluruh stakeholder yang ada, khususnya pihak sekolah untuk mengadakan jam tambahan di sekolah, baik dalam bentuk kegiatan les atau mewajibkan setiap anak untuk ikut kegiatan ektra kulikuler.

Tujuannya adalah untuk membuat waktu anak tersita sehingga semakin sedikit waktu yang tersisa untuk bergaul dengan anak yang nakal atau menyimpang dan memang menyita waktu sang anak merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyimpangan pada anak, karena semakin sedikit waktu yang tesisa, semakin kecil kemungkinan sang anak bergaul dengan anak yang menyimpang.

Jika kedua orang tua sang anak sibuk bekerja hingga sore dan malam, kegiatan tambahan di sekolah diharapkan dapat membuat anak pulang pada saat orang tua sudah ada di rumah.

Kapolres juga akan mendorong agar tercipta komunikasi aktif antara orang tua dan guru, sehinga kedua belah pihak dapat bekerjasama dalam mengawasi pergaulan sang anak, jangan sampai anak mengaku mengikuti kegiatan di sekolah namun ternyata sang anak bolos dan bergaul dengan anak yang menyimpang.

Kapolres sudah menyampaikan hal ini kepada bapak Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo dan sudah mendapatkan dukungan dari kedua pejabat tersebut, namun yang dikuatirkan oleh bapak Kapolres adalah kesalahpahaman orang tua terhadap sekolah.

“Kapolres mengkhawatirkan orang tua justru berpikir sekolah mengada-ada atau justru membuat repot orang tua, sehingga merasa perlu untuk menyebarkan luaskan informasi ini sejak awal guna memberikan pemahaman yang baik kepada semua orang tua yang ada di Kabupaten Bungo, tutup Kapolres.”

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

HUT ke-47 Dusun Bukit Sari, Datuk Rio Suyanto Ajak Seluruh Masyarakat Jaga Kekompakan

21 April 2025 - 15:53 WIB

Seorang Tamu Salah Satu Hotel di Bungo Dikabarkan Membusuk dalam Kamar

19 April 2025 - 06:34 WIB

Letkol Inf Dedy Pungky Irawanto Resmi Jabat Komandan Kodim 0416/Bungo Tebo

12 April 2025 - 06:39 WIB

Anggota DPD RI Dra Hj Elviana Salurkan Obat-obatan Kepada Masyarakat Tanah Sepenggal Lintas

11 April 2025 - 11:57 WIB

Kepala Sekolah SDN 71/II Sungai Gambir Diberhentikan Usai Para Guru Demo di Kantor DPR

9 April 2025 - 06:14 WIB

MTQ Ke-II Tingkat Dusun Tanah Periuk di Kampung Bukit Harapan Meriah dan Sukses Digelar

6 April 2025 - 06:05 WIB

Trending di BUNGO