Menu

Mode Gelap
Wabup Bungo Lantik 32 Pejabat Administrator Eselon III, Berikut Nama-Namanya Dirut Bank 9 Jambi Ditetapkan Sebagai Tersangka atas Korupsi Rp 310 Miliar Cek Cok dan Sering Menanyakan Duit pada Suami, Seorang Ibu Rumah Tangga di Dusun Pelayang Disiram Suaminya menggunakan Air Keras DPRD Kabupaten Bungo Gelar Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2022 Sukses Gelar Musrenbang Kecamatan, Camat Jujuhan Ilir Berharap Pemerintah Kabupaten Perhatikan Daerah Perbatasan dan Daerah Terpencil

NASIONAL · 18 Apr 2023 21:48 WIB ·

SIAP SIAP! Durasi Gerhana Matahari Total 3 Jam 10 Menit, Hanya Masyarakat di Daerah Ini yang Bisa Lihat


 SIAP SIAP! Durasi Gerhana Matahari Total 3 Jam 10 Menit, Hanya Masyarakat di Daerah Ini yang Bisa Lihat Perbesar

MALUKU,BUNGOPOST.COM– Gerhana Matahari Total akan memakan waktu lebih kurang 3 jam 10 menit 32 detik. Akan tetapi, tak seluruh daerah di Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena alam ini.

Gerhana Matahari Total yang berdurasi 3 jam 10 menit 32 detik ini, hanya bisa disaksikan di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya pada 20 April 2023.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro menyampaikan, masyarakat Pulau Kisar Maluku Barat Daya bisa menyaksikan puncak gerhana selama satu menit lima detik pada pukul 13.22.56 WIT.

“Hanya masyarakat Pulau Kisar yang bisa menyaksikan gerhana matahari total. Sedangkan sebagian wilayah Maluku mengalami gerhana matahari sebagian, karena merupakan wilayah utara dan selatan dari jalur gerhana matahari total,” paparnya.

Untuk durasi gerhana matahari sebagian selama 3 jam 9 menit 28.7 detik yakni di pukul 13:34:25.8 WIT. Dan daerah yang dapat diamati di sejumlah wilayah di Maluku, khususnya di Ambon.

“Fenomena gerhana matahari pada 20 April 2023 itu merupakan gerhana matahari hibrida,” terang Djati.

Menurut Djati, Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat dalam satu garis. Sehingga, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil.

Gerhana Matahari Hibrid (GMH) ini merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena, sehingga peristiwa gerhana matahari hibrid relatif terjadi cukup langka.

Saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

“Kepada masyarakat hendaknya tidak melihat proses gerhana secara langsung, karena radiasi matahari dapat merusak mata,” imbaunya.

Djati menyarankan, apabila masyarakat ingin menyaksikan Gerhana Matahari Total supaya menggunakan kacamata khusus.

“Gunakanlah kacamata khusus yang menggunakan filter untuk melihat matahari,” tutupnya.(*)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hasil Sidang Isbat, 1 Syawal Jatuh Pada Hari Sabtu 22 April 2023

20 April 2023 - 12:55 WIB

Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2023

15 April 2023 - 22:35 WIB

30 Ribu Paket Sembako dari Kapolri Diserahkan ke Persis Wilayah Jakarta, Banten dan Jabar

10 April 2023 - 06:14 WIB

Polri Buka Pendaftaran Penerimaan Jalur Akpol, Bintara dan Tamtama Secara Gratis

5 April 2023 - 07:29 WIB

Jaga Kedaulatan, Serentak Ketua Demokrat Se-Indonesia Sambangi Pengadilan

4 April 2023 - 13:56 WIB

Ribuan Paket Sembako dari Kapolri Disebar ke Masyarakat di Slum Area Jaksel

29 Maret 2023 - 06:25 WIB

Trending di NASIONAL