google.com, pub-1718669150125239, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Menu

Mode Gelap
Bupati Bungo dan Forkopimda Himbau Pelaku PETI di Sungai Telang Diberi Waktu 1 Minggu untuk Mebawa Alat Keluar 8 Alat Berat yang Ditemukan pada Operasi PETI di Sungai Telang, APH belum Mengetahui Pemiliknnya Unit Tipikor Polres Bungo sebut Kepsek dan Bendahara Ditahan karena SPJ Fiktif dan RKAS Tak Sesuai Warga Segel Kantor Rio Dusun Empelu, Gegara Datuk Rio Diduga Jalin Hubungan Terlarang Ada Apa! Rio Rantau Pandan Dikeroyok Orang Tidak Dikenal

NASIONAL · 18 Apr 2023 21:48 WIB ·

SIAP SIAP! Durasi Gerhana Matahari Total 3 Jam 10 Menit, Hanya Masyarakat di Daerah Ini yang Bisa Lihat


 SIAP SIAP! Durasi Gerhana Matahari Total 3 Jam 10 Menit, Hanya Masyarakat di Daerah Ini yang Bisa Lihat Perbesar

MALUKU,BUNGOPOST.COM– Gerhana Matahari Total akan memakan waktu lebih kurang 3 jam 10 menit 32 detik. Akan tetapi, tak seluruh daerah di Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena alam ini.

Gerhana Matahari Total yang berdurasi 3 jam 10 menit 32 detik ini, hanya bisa disaksikan di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya pada 20 April 2023.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro menyampaikan, masyarakat Pulau Kisar Maluku Barat Daya bisa menyaksikan puncak gerhana selama satu menit lima detik pada pukul 13.22.56 WIT.

“Hanya masyarakat Pulau Kisar yang bisa menyaksikan gerhana matahari total. Sedangkan sebagian wilayah Maluku mengalami gerhana matahari sebagian, karena merupakan wilayah utara dan selatan dari jalur gerhana matahari total,” paparnya.

Untuk durasi gerhana matahari sebagian selama 3 jam 9 menit 28.7 detik yakni di pukul 13:34:25.8 WIT. Dan daerah yang dapat diamati di sejumlah wilayah di Maluku, khususnya di Ambon.

“Fenomena gerhana matahari pada 20 April 2023 itu merupakan gerhana matahari hibrida,” terang Djati.

Menurut Djati, Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat dalam satu garis. Sehingga, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil.

Gerhana Matahari Hibrid (GMH) ini merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena, sehingga peristiwa gerhana matahari hibrid relatif terjadi cukup langka.

Saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

“Kepada masyarakat hendaknya tidak melihat proses gerhana secara langsung, karena radiasi matahari dapat merusak mata,” imbaunya.

Djati menyarankan, apabila masyarakat ingin menyaksikan Gerhana Matahari Total supaya menggunakan kacamata khusus.

“Gunakanlah kacamata khusus yang menggunakan filter untuk melihat matahari,” tutupnya.(*)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Benefit JKN Sudah Lengkap, Jika Mau Lebih Bisa Tambahkan Asuransi Swasta

18 Januari 2025 - 03:02 WIB

Sinergi Kick Of HKSN 2024, SMSI, Kemensos dan Kemendes

17 Desember 2024 - 02:08 WIB

Bareskrim Polri Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Selamatkan 9 Juta Jiwa

13 Desember 2024 - 01:58 WIB

Dipicu Masalah Tambang, Kasat Reskrim Solok Selatan Tewas Ditembak Kabag Ops

22 November 2024 - 07:27 WIB

Polri Rekrut 265 Anggota Latar Belakang Santri pada 2021-2024

12 November 2024 - 03:52 WIB

Polri Berkomitmen Tindak Tegas Pelaku Narkoba, saat ini 262 Juta Jiwa Diselamatkan, Rp31,8 T Bukti Narkoba Diungkap

12 November 2024 - 03:49 WIB

Trending di NASIONAL