TEBO,BUNGOPOST.COM- Laga final turnamen Sepak Bola Wasino Cup Rimbo Ilir Kabupaten Tebo yang mempertemukan tuan rumah PS Rimbo Ilir melawan Bungo Bersatu FC tidak sampai selesai pasalnya panitia yang terpancing emosi dari supporter turun dari tribun sehingga memicu keributan.
Turnamen yang digelar di lapangan Andeska Karang Dadi blok C Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo disaksikan langsung oleh Pj Bupati Tebo H. Aspan, ST dan langsung membubarkan diri melihat penonton bersorak dan melemparkan botol minuman ke arah meja panitia, pada minggu 31/07/22.
Keributan laga final turnamen sepakbola Wasino Cup Rimbo Ilir dipicu oleh panitia itu sendiri.
Mailiyus Yuhen selaku manager tim Bungo Bersatu FC mengatakan tindakan panitia yang membuat keributan sangat disayangkan, main keduatim aman-aman saja. Kalau penonton teriak-teriak harusnya jangan dihiraukan, masak panitia memulai keributan, ungkapnya.
“Kalau protes ke wasit itu biasa, itukan hanya minta keadilan untuk pemain di lapangan biar wasit memimpin secara adil, kenapa harus panitia yang memulai ribut malulah sama bapak Bupati yang juga sedang menyaksikan pertandingan ini, tutur Mailiyus.”
Untuk diketahui pertandingan yang berlangsung sengit dengan saling balas serangan, membuat hiruk pikuk dan sorakan penonton menggema di lapangan andeska Karang Dadi Blok C Rimbo Ilir.
Tim dari Bungo Bersatu (BB) FC yang unggul duluan atas tim tuan rumah dengan skor 1-0, membuat tim tuan rumah harus ekstra semangat untuk dapat menyamakan kedudukan, alhasil pada menit pertengah babak pertama tim tuan rumah PS Rimbo Ilir dapat menyamakan keduduk menjadi skor satu sama sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, kedua tim tampil dominan dengan sama-sama saling menyerang, beruntung dipertengahan babak kedua tim tuan rumah mampu menciptakan gol dengan memanfaatkan bola blunder dari pemain bertahan BBFC.
Hanya berselang lima menit umpan panjang pemain penyerang tuan rumah dan tidak dinyatakan offside oleh hakim garis membuah gol, dan skor menjadi 3-1.
Tertinggal dua gol, BBFC menggantikan dua pemain sekaligus, serangan demi serangan terus dilakukan oleh pemain BB, alhasil sepakan keras agung dari jarak jauh membuahkan gol dan skor berubah jadi 2-3.
Pada menit ke 27 babak kedua pemain tuan rumah melakukan pelanggaran keras diluar kotak pinalti, namun wasit tidak meniupkan peluit. Pemain BB protes malah dikartukan oleh wasit. Teriakan keras dari supporter BB meminta wasit mimpin secara adil, membuat panitia yang terpancing emosi dan memicu keributan antara panitia dan supporter.
Sontak jalannya pertandingan terhenti, seluruh penonton menyayangkan sikap panitia yang menjadi pemicu keributan. (red)